Apa itu Thrift Shop?
Memulai Bisnis Thrift Shop Online – Apakah beberapa tahun belakangan ini kamu kerap mendengar istilah ‘thrift shop‘? Sebenarnya apa itu thrift shop? Secara harafiah, thrift shop dapat diartikan sebagai toko penghematan. Namun, istilah tersebut juga digunakan untuk mendefinisikan tempat atau lapak yang memperdagankan barang-barang bekas. Barang-barang tersebut kerap disebut sebagai pre-loved atau second-hand.
Thrift shop sendiri sangat digemari oleh beberapa kalangan karena kesempatan untuk mendapatkan barang dalam kondisi cukup baik dengan harga yang lebih murah. Selain itu, thrifting juga dianggap lebih ramah terhadap lingkungan karena mengurangi konsumsi produk pakaian.
Menurut penelitian LIPI, banyak usaha yang bergelut di dunia fashion, teruma dengan sistem penjualan offline yang mengalami penurunan penjualan karena pandemi. Alih-alih membuka lapak secara offline di toko atau kios, sekarang sudah banyak model bisnis thrift shop yang berdagang secara online. Konsumen dapat memilih-milih barang tanpa harus pergi keluar rumah dan berada dalam kerumunan.
Content:
Tips Memulai Bisnis Thrift Shop Online
- Tentukan Jumlah Modal
- Analisis dan Tentukan Target Pasar
- Tentukan Jenis Barang yang Akan Dijual di Tokomu
- Cari Supplier Barang
- Set-up Marketplace
- Promosi di Media Sosial
- Pilih Jasa Pengiriman Terbaik
Baca juga: Survey LIPI Mengenai Kinerja UMKM di Masa Pandemi
Tips Memulai Bisnis Thrift Shop Online
Ada banyak saluran untuk menawarkan barangnya: media sosial, e-commerce, maupun aplikasi messaging lainnya. Membuka toko online otomatis menghemat dari segi modal awal, karena tidak perlu membayar sewa tempat. Coba simak beberapa tips memulai bisnis Thrift Shop Online:
1. Tentukan Jumlah Modal
Usaha thrifting sebenarnya tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Pakaian bekas dengan kondisi yang masih cukup baik berada di kisaran harga yang terjangkau. Misalnya, dengan modal sebesar Rp 500.000 saja kamu sudah bisa memulai untuk menjalankan bisnis ini. Namun, kamu harus memutar otak dan menyiapkan tenaga untuk mencari barang-barang yang akan dijual. Tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan menelusuri pasar loak dan harus dengan teliti memilih barang-barang yang berkualitas dengan kondisi baik.
2. Analisis dan Tentukan Target Pasar
Kedua hal ini sangat vital untuk dilakukan sebelum menjalankan bisnis apapun. Dalam konteks ini, kamu harus melakukan analisis pasar untuk dapat menentukan target market, jenis barang apa yang dijual, dan berapa harga standar untuk menjualnya. Melalui analisis pasar, kamu juga bisa mengetahui tren apa yang sedang berlangsung, dan bahkan bisa menemukan inovasi-inovasi baru yang belum ada di usaha thrift shop lainnya.
3. Tentukan Jenis Barang yang Akan Dijual di Tokomu
Dari analisis pasar yang sudah kamu lakukan sebelumnya, dapat ditentukan jenis barang apa yang akan dijual. Misalnya, tokomu fokus untuk menjual topi saja, atau kaos, atau kemeja, jaket, celana, maupun keseluruhan. Setelah kamu mengetahui jenis barang apa yang hendak dijual, barulah kamu bisa mulai mencari barang.
4. Cari Supplier Barang Sebelum Memulai Bisnis Thrift Shop
Memperoleh barang dagangan yang baik dan berkualitas membutuhkan waktu dan tenaga ekstra jika kamu mencari semuanya sendiri. Cara lain yang bisa kamu coba adalah mencari supplier. Selain memotong waktu mencari barang, harga dari supplier juga bisa jadi lebih murah karena kamu akan membeli dalam jumlah yang biasanya lebih banyak. Harga yang lebih murah memungkinkan kamu untuk lebih leluasa menentukan margin.
5. Set-up Online Marketplace
Saat ini sudah banyak sekali online platform yang bisa digunakan sebagai marketplace atau tempat melakukan transaksi jual-beli. Aturlah tokomu untuk menjadi semenarik mungkin dengan foto dan deskripsi yang baik. Selain itu, penataan etalase atau kategori juga akan memudahkan konsumen jika kamu memiliki berbagai macam jenis produk yang dijual. Melalui marketplace, calon konsumen dapat langsung memilih produk yang disuka dan request untuk melakukan transaksi.
6. Promosi di Media Sosial
Langkah selanjutnya adalah menggunakan media sosial untuk mempromosikan barang daganganmu. Melalui media sosial, beberapa usaha online sudah berhasil melakukan promosi dan branding. Media sosial memungkinkan kamu membangun interaksi dengan calon konsumen, dan juga tempat untuk melakukan promosi. Tanpa perlu keluar rumah dan berada di kerumunan, calon konsumenmu bisa melihat-lihat produk mana yang disukai.
7. Pilih Jasa Pengiriman Terbaik
Jasa Pengiriman adalah pihak yang berperan untuk mengantar produkmu kepada konsumen. Maka, cukup penting untuk memilih jasa pengiriman yang terpercaya. Selain bisa sampai dengan cepat dan tepat waktu, penting bagi barang yang dikirim untuk bisa sampai dalam kondisi yang baik. Jasa pengiriman yang ‘terbaik’ juga dapat disesuaikan degan target pasar. Misalnya, target pasarmu adalah orang di dalam kota yang sama, maka ‘pengiriman instan’/same day delivery adalah model jasa pengiriman yang paling sesuai.
Demikian adalah beberapa tips memulai bisnis thrift shop online yang bisa kamu ikuti dan terapkan. Semoga kamu terinspirasi dan segera mencobanya!
Jika kamu suka artikel, event, dan informasi lainnya dari Bigo Reseller Group, kamu bisa klik di sini.
Baca juga: