Dampak Media Sosial Pada Kesehatan Mental Gen Z – Perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat media sosial hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Gen Z saat ini. Di satu sisi, adanya media sosial ini dapat membantu Gen Z dalam mengembangkan keterampilan komunikasi mereka, berteman, dan berbagi pemikiran dan ide.
Akan tetapi di sisi lain, media sosial juga memiliki banyak dampak negatif pada mereka yang masih di usia remaja atau Gen Z saat ini, terutama resiko penyakt mental. Dilansir dari lama Halodoc, bahwa National Institute of Mental Health melaporkan bahwa penggunaan media sosial dapat meningkatkan resiko gangguan mental pada remaja usia 18-25 tahun.
Durasi Berpengaruh pada Resiko Kesehatan Mental Gen Z
Menurut laporan pada tahun 2018 yang dikeluarkan oleh GlobalWebIndex, orang yang berusia 16-24 tahun menghabiskan rata-rata tiga jam dalam menggunakan media sosial setiap harinya. Lalu, penelitian yang dilaporkan dalam jurnal JAMA Psychiatry juga menyatakan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari beresiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental terutama masalah internalisasi alias citra diri.
Di media sosial, tidak sedikit remaja mengalami perlakuan buruk. Dilansir dari laman Halodoc, pada tahun 2018 sendiri para remaja di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa satu
dari enam remaja telah mengalami setidaknya satu dari enam bentuk perilaku penganiayaan online, diantaranya:
- Panggilan Nama / Ejekan (42%)
- Menyebarkan Rumor Palsu / Fitnah (32%)
- Menerima Gambar Eksplisit yang Tidak Diminta (25%)
- Mendapatkan Ancaman Fisik (16%)
Hal ini diperparah dengan anggapan bahwa hal-hal negatif yang terjadi di media sosial ini merupakan suatu hal yang lumrah. Jika hal ini terus dibenarkan maka nantinya akan memicu masalah yang lebih serius lagi.
Menjaga Kesehatan Mental saat Bersosial Media
Pendidikan yang diberikan pada Gen Z tentang dampak negatif atau bahaya dalam menggunakan media sosial merupakan salah satu cara efektif untuk memastikan mereka bijak dalam menggunakan media sosial.
Menurut penelitian, bahwa mereka yang membatasi waktu mereka di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Snaphat, hingga 10 menit setiap hari atau total 30 menit, umumnya memiliki citra diri yang lebih positif. Karena para Gen Z biasanya menjadikan media sosial sebagai pembanding diri dengan orang lain. Ini tentunya dapat merusak citra diri yang sehat.
Oleh karena itu, orang tua dan juga lingkungan sekitar harus selalu mendukung dan memberikan pendidikan mengenai bahaya atau dampak negatif dari media sosial. Dan pastikan anak-anak muda atau Gen Z ini menggunakan media sosial secara positif.