BRG Visit – Semarang memiliki beragam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi salah satunya adalah Kampung Batik. Kampung Batik sendiri merupakan wilayah perkampungan di Jalan Batik Nomor 698A, Rejomulyo, Semarang.
Sejarah
Kampung Batik Semarang menyimpan sejarah panjang, keberadaan Kampung Batik. Diawali pada abad 18-an dimana banyak saudagar batik yang berlabuh untuk singgah di Semarang.
Para saudagar batik tersebut banyak yang berkebangsaan Belanda sehingga membuat masyarakat Kampung Batik ingin membuat batik sendiri dengan motif khas Semarang. Batik Semarang terkenal akan motif pesisiran yang berbeda dengan daerah lain. Motif Batik Semarang mengalami banyak perkembangan seiring perubahan zaman.
Perkembangan Batik Semarang mengalami penurunan sejak Pertempuran Lima Hari di Semarang hingga tidak ada lagi satupun pengrajin batik di Kampung Batik. Pada tahun 2006, Dinas Kebudayaan Kota Semarang mengadakan pelatihan membating di Kampung Batik. Dari 20 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut, hanya empat orang yang masih tersisa sebagai pengrajin batik.
Setelah UNESCO mengesahkan batik sebagai salah satu warisan dunia yang berasal dari Indonesia pada tahun 2009, industri batik mengalami peningkatan termasuk Semarang. Para pengrajin dari Kampung Batik bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang. Salah satu upayanya adalah mewajibkan seluruh instansi pemerintahan dan sekolah untuk mengenakan Batik Semarang.
Baca Juga: BRG Kuliner – Loenpia Mbak Lien
Destinasi Wisata
Kampung Batik mulai dikenal masyarakat luas sebagai destinasi wisata karena seluruh wilayah perkampungan dihiasi motif batik dengan berbagai warna yang memanjakan mata hingga menjadi tempat berfoto. Selain itu Kampung Batik juga menawarkan pelatihan membatik sehingga menjadi pengalaman yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung. Hasil produksi Kampung Batik dijual berdasarkan tingkat kesulitannya mulai dari harga Rp 125.000. BRG Visit juga berkesempatan untuk mencoba membatik di kanvas kain dengan harga Rp. 150.000 saja untuk paket dua orang. Konsep yang diusung dari wisata Kampung Batik adalah “Djadoel” yang berasal dari kata jajan dan dolan.
Keberhasilan Kampung Batik sebagai destinasi wisata yang memiliki nilai dan menghidupkan perekonomian ini tidak terlepas dari peran penting masyarakat setempat. KPK (Kebersamaan, Perubahan, Kepedulian) menjadi motto utama masyarakat Kampung Batik. Bahkan hingga saat ini pengrajin Kampung Batik hanya melakukan design dan canting batik. Sementara untuk proses pewarnaan dilakukan di luar wilayah sehingga tidak mencemari lingkungan.
Baca Juga: