Hewan rentan akan terkena penyakit terutama hewan kurban seperti sapi, kambing dan kerbau. Jadi, jika kita diberi daging kurban kita perlu mengolah dengan benar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tertular penyakit yang dibawa oleh hewan kurban.
Nah berikut adalah tips mengolah daging kurban :
Untuk mengolah daging kurban jangan mencuci daging segar, jika daging atau jeroan terlihat kotor maka bisa dibersikan dengan cara merebusnya di air mendidih selama kurang lebih 30 menit. Ini berlaku jika daging langsung diolah atau dimasak jika tidak ingin dimasak lebih baik tidak perlu dicuci, karena saat proses pencucian besar kemungkinan bakteri-bakteri akan transfer selama pencucian daging.
Namun jika ingin tetap mencuci daging bisa gunakan langkah ini, ketika daging sapi sudah dicuci maka usahakan segera diolah atau dimasak. Gunakan air bersih ketika mencuci daging sapi, dan seperti yang jelaskan diatas jika tidak ingin mencuci daging sapi bisa direbus hingga airnya berwarna keruh kemudian air tersebut dibuang dan daging siap diolah sesuai selera.
Selanjutnya cara untuk mengolah daging kurban, setelah mendapat daging sapi letakkan daging sapi diatas tray yang bersih khusus daging, jangan lupa cuci tangan agar bakteri tidak menyebar, kemudian buang lemak-lemak yang ada pada daging sapi, untuk proses pengolahan disarankan direbus atau dipanggang, jika ingin digoreng silahkan goreng dengan minyak yang sehat seperti minyak zaitun, minyak kanola, minyak kedelai, dll diatas 70 derajat celcius.
Untuk pengolahan daging kambing sedikit berbeda, daging kambing tidak perlu dicuci sebelum dimasak karena jika pengolahannya benar maka daging tidak akan prengus atau amis. Jika masih terdapat bulu-bulu maka bisa dibersihkan pelan-pelan. Cara memotong daging kambing yang benar adalah searah dengan serat daging.
Adapun cara mengolah daging agar cepat empuk saat dimasak yaitu dengan memotong daging berlawanan dengan alur urat dan serat daging, memukul-mukul daging sebelum dimasak ini dapat membuat daging menjadi lebih empuk saat dimasak nanti, kemudian bisa juga dengan membungkus daging kambing dengan buah nanas. Buah nanas mampu membuat daging menjadi empuk karena buah nanas memiliki kandungan enzim bromealin yang mampu membuat daging menjadi lunak.
Sumber : http://freepik.com
Jika daging tidak langsung diolah maka daging bisa disimpan dengan cara berikut :
- Tidak perlu mencuci daging karena dapat memberi peluang bagi bakter atau penyakit-penyakit.
- Kemas daging kedalam wadah yang tertutup rapat, lebih bagus lagi jika divakum.
- Taruh di dalam chiller terlebih dahulu selama beberapa saat, kemudian baru disimpan ke dalam freezer. Hal ini dimaksudkan agar struktur daging tetap terjaga karena ketika proses pendinginan, daging akan mengalami proses rigormortis atau kejang-kejang. Oleh sebab itulah, daging sebaiknya dimasukkan ke chiller (bagian kulkas yang bersuhu 2oC – 5 oC) terlebih dahulu, agar proses pendinginan dapat berlangsung rata dan kemudian pembekuannya daging dimasukkan ke freezer. daging sapi baik disimpan 3-4 bulan, untuk daging kambing bisa 4 sampai 12 bulan jika disimpan di freezer.
- Pindahkan dari freezer ke chiller terlebih dahulu sebelum diolah.
Begitu pula, sebaliknya ketika daging yang disimpan di freezer ingin diolah atau dimasak maka sebaiknya daging di masukkan ke dalam chiller terlebih dahulu agar proses thawing atau pencairan dapat berlangsung perlahan dan merata sehingga struktur daging tetap bagus ketika diolah.
Itu tadi beberapa tips mulai dari mengolah hingga menyimpan daging kurban, jadi tidak hanya teknik memasak tapi teknik pengolahan juga perlu dilakukan dengan benar ya.
Baca juga : https://bigoresellergroup.com/tips-diet-setelah-lebaran-untuk-menjaga-berat-badan-ideal/